jpnn.com, JAKARTA - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni menanggapi adanya penemuan ladang ganja di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Menhut Raja Antoni mengatakan penemuan ladang ganja tersebut merupakan kerja sama Kemenhut dalam hal ini Balai Besar TNBTS dengan pihak kepolisian.
“Bahwa ladang ganja itu bukan hasil karya teman-teman taman nasional di sana. Namun, itu bekerja sama dengan kepolisian untuk menemukan ladangnya,” ujar Menhut Raja Juli, di TMII, Jakarta, Selasa (18/3).
Menhut Raja Antoni menyebut penemuan area ladang ganja ini dilakukan dengan menggunakan drone dan pemetaan bersama pihak kepolisian hingga polisi hutan.
Dia mengatakan hal ini sekaligus membantah isu yang mengaitkan penutupan TNBTS lantaran dengan adanya lahan ganja.
“Pakai drone segala macam, dan itu tidak terkait dengan penutupan taman nasional. Kan isunya ‘oh di tutup supaya ganjanya tidak ketahuan’, justru dengan drone, dan temen-temen di Taman Nasional yang menemukan titiknya bersama Polhut, itu kita cabut dan menjadi barang bukti yang kita bawa ke polisi,” ujar Menhut Raja Antoni.
“Insyaallah staf kami tidak ada yang begitu, ada juga paling nanam singkong,” sambungnya.
Dalam kesempatan yang sama Dirjen KSDAE Satyawan Pudyatmoko menjelaskan bahwa pihak Taman Nasional TNBTS membantu mengungkap area lahan yang ditanami ganja tersebut.
Pihaknya menurunkan petugas, polisi hutan hingga Manggala Agni untuk mengecek lokasi dengan menggunakan drone.