jpnn.com, BANDUNG - Kabupaten Karawang dan Bekasi diguncang gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 4,7 yang terjadi pada Rabu (20/8/2025) malam.
Belakangan diketahui penyebab gempa bumi itu dikarenakan aktivitas Sesar Baribis yang melintasi wilayah Bekasi.
Penyelidik Bumi Ahli Utama Badan Geologi Supartoyo mengatakan aktifnya kembali Sesar Baribis dipicu akumulasi energi tektonik yang terjadi di sepanjang jalur ptahan tersebut.
“Penyebabnya itu karena adanya penumpukan energi di sepanjang sesar, dalam hal ini Sesar Baribis. Energi ini berasal dari proses penunjaman lempeng di selatan Pulau Jawa,” kata Supartoyo di Bandung, Jumat (22/8/2025).
Menurut dia, wilayah selatan Jawa merupakan lokasi pertemuan dua lempeng besar, yaitu Indo – Ausralia dan Eurasia.
Interaksi antara kedua lempeng tersebut menghasilkan gesekan dan tekanan yang terus-menerus, sehingga menimbulkan akumulasi energi di bawah permukaan.
“Nah, energi ini harus dilepaskan. Kalau tidak dilepas dalam waktu cukup lama, saat lepas bisa memicu gempa yang lebih besar. Jadi memang seperti itu siklusnya,” jelasnya.
Terkait sejarah kegempaaan, Supartoyo menyebutkan Sesar Baribis memang tercatat beberapa kali memicu gempa. Namun, sebagian besar berkekuatan kecil.