jpnn.com - JAKARTA - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mengungkap bahwa Presiden Prabowo Subianto memastikan kehadiran Koperasi Desa (Kopdes) tidak akan mematikan operasional Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes.
Menurut Yandri, Presiden Prabowo menjadikan desa sebagai salah satu hal yang diperhatikan kemajuannya, sebagaimana dimuat dalam Asta Cita keenam, yakni "Membangun dari Desa dan dari Bawah untuk Pemerataan Ekonomi dan Pemberantasan Kemiskinan".
"Presiden Prabowo memastikan jika kehadiran Kopdes Merah Putih ini tidak akan mematikan BUMDes (Badan Usaha Milik Desa), tetapi bisa seiring sejalan dan saling menguatkan," kata Mendesa PDT Yandri Susanto dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu.
Yandri menyampaikan itu saat mengunjungi Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu pada Sabtu (7/6) untuk memantau perkembangan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih di daerah tersebut.
Yandri lebih lanjut menyampaikan bahwa Koperasi Desa Merah Putih berperan dalam mengendalikan harga bahan baku dan sembilan bahan pokok (sembako), serta memutus mata rantai tengkulak yang menyusahkan rakyat.
Menurut dia, pinjaman berbunga dari rentenir pun bakal terputus dengan adanya Kopdes Merah Putih. Hal itu salah satunya dikarenakan unit usaha yang dimiliki oleh Kopdes Merah Putih adalah Simpan Pinjam.
Politikus Partai Amanat Nasional itu memaparkan terdapat tujuh unit bisnis yang diwajibkan ada dalam ekosistem pembentukan Koperasi Desa Merah Putih.
Ketujuhnya ialah kantor koperasi, kios pengadaan sembako, unit bisnis simpan pinjam, klinik kesehatan desa/kelurahan, apotek desa atau kelurahan, sistem pergudangan atau cold storage, dan sarana logistik.