jpnn.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi Oktober 2025 tercatat mengalami peningkatan sebesar 0,28 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).
Peningkatan permintaan terhadap komoditas telur ayam ras dan daging ayam ras diidentifikasi sebagai salah satu pemicu utama kenaikan tersebut.
Permintaan tinggi tersebut diyakini berkaitan erat dengan implementasi program Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Program MBG yang berjalan selama beberapa bulan terakhir turut mendorong lonjakan permintaan terhadap telur ayam ras dan daging ayam ras,” kata Deputi Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini dalam jumpa pers daring, baru-baru ini.
Pudji menuturkan dua komoditas sumber protein hewani termasuk termasuk dalam penyumbang utama inflasi Oktober 2025.
BPS mencatat telur ayam ras menyumbang inflasi sebesar 4,43 persen, sedangkan daging ayam ras 1,13 persen.
Di samping lonjakan permintaan akibat program MBG, peningkatan biaya produksi juga turut berkontribusi terhadap inflasi.
“Kenaikan harga day-old-chick (DOC), live bird atau ayam hidup, serta harga jagung pakan di beberapa wilayah turut mendorong kenaikan harga daging ayam ras,” tuturnya.








































