jpnn.com, JAKABARING - Wakil Ketua MPR RI Lestari mengatakan bahwa pengetahuan orang tua tentang pemenuhan gizi keluarga harus meningkat.
Hal itu dilakukan untuk mendukung upaya pembangunan sumber daya manusia nasional yang berdaya saing di masa depan.
"Upaya membuka kemudahan akses terhadap makanan bergizi bagi masyarakat merupakan langkah yang baik, tetapi lebih dari itu pemahaman keluarga tentang pentingnya pemenuhan gizi keluarga yang seimbang, sangat penting diwujudkan," kata Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (9/8).
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) melalui Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) resmi mengumumkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024, pada Mei 2025 lalu.
Hasil SSGI menunjukkan bahwa prevalensi stunting Indonesia tahun 2024 adalah 19,8%.
Sementara target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) pada 2029 harus mampu mencapai prevalensi stunting nasional 14,2%, itu artinya masih harus menurunkan sekitar 5,6% lagi.
Menurut Lestari, upaya peningkatan gizi keluarga harus dibarengi dengan peningkatan pemahaman para ibu dan orang tua pada umumnya, terkait pemenuhan gizi seimbang keluarga.
"Kami berpendapat, peran perempuan sangat penting dalam menanamkan kebiasaan baik kepada para anggota keluarga, termasuk mengonsumsi makanan bergizi," tutur Rerie, sapaan akrab Lestari.