Marak Pemalsuan Produk, Bos Sanga Sanga Berbagi Kiat Agar Bisnis Tak Kandas

2 hours ago 4

Marak Pemalsuan Produk, Bos Sanga Sanga Berbagi Kiat Agar Bisnis Tak Kandas

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Minyak herbal Kutus Kutus yang kini bertransformasi menjadi Sanga Sanga. Foto: Instagram Sanga Sanga

jpnn.com, JAKARTA - Studi yang dirilis pada 2020 mencatat peredaran produk palsu telah menyebabkan kerugian negara mencapai Rp 291 triliun.

Tak hanya hanya merugikan dari segi angka, pemalsuan produk juga mengancam eksistensi suatu bisnis maupun bagi sebuah merek yang sudah ternama sekalipun. 

Salah satu merek yang mengalami kerugian akibat fenomena tersebut yaitu minyak herbal Kutus Kutus yang kini bertransformasi menjadi Sanga Sanga. 

“Pemalsuan dan penjiplakan produk, apa pun itu, sebetulnya bukan hanya merugikan bagi pemilik bisnis, tapi juga sangat merugikan konsumen karena apa yang didapatkan konsumen tidak sesuai dengan biaya yang sudah dikeluarkan," ungkap Founder PT Kutus Kutus Herbal Bambang Pranoto dikutip Jumat (19/9).

Bambang menyebut setelah mengalami kerugian PT Kutus Kutus Herbal kemudian mengambil langkah transformasi dengan tidak lagi menggunakan merek Kutus Kutus dalam memasarkan produknya.

"Kami berganti nama menjadi Sanga Sanga yang berlaku sejak Mei 2024," kata dia.

Keputusan tersebut diambil oleh CEO PT Kutus Kutus Herbal, Riva Effrianti karena merek Kutus Kutus sendiri yang telah terdaftar atas nama pihak lain dan telah banyak dipalsukan di pasaran.

“Penting saya tegaskan, produk Kutus Kutus yang beredar saat ini bukanlah produksi PT Kutus Kutus Herbal dan bukan racikan saya. Mulai Mei 2024, racikan asli saya hanya hadir dengan nama baru, yaitu Sanga Sanga,” tegas Bambang yang akrab disapa Babe ini.

Studi yang dirilis pada 2020 mencatat peredaran produk palsu telah menyebabkan kerugian negara mencapai Rp 291 triliun.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |