Makanan Cepat Saji dan Penggunaan Gadget Berlebihan Ternyata Bisa Memicu Diabetes

3 hours ago 15

Makanan Cepat Saji dan Penggunaan Gadget Berlebihan Ternyata Bisa Memicu Diabetes

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Makanan cepat saji. Foto : Ilustrasi Natalia Laurens/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Diabetes sering kali berkembang tanpa gejala jelas. Oleh karena itu, pemeriksaan rutin sangat penting agar kadar gula darah bisa dipantau sejak dini. 

"Penyakit diabetes gejalanya sering muncul perlahan dan sayangnya sering terabaikan, " kata Spesialis Penyakit Dalam Bethsaida Hospital Gading Serpong, dr. Timoteus Richard, Sp.PD, Senin (20/10). 

Salah satu gejala seperti rasa haus berlebihan, sering buang air kecil di malam hari, serta rasa lelah meski tidak beraktivitas.

Juga penurunan atau peningkatan berat badan yang drastis, penglihatan kabur, dan luka yang sulit sembuh bisa menjadi tanda. 

Hal itu ditambah lagi kebiasaan makanan cepat saji yang mudah dipesan lewat aplikasi, penggunaan gadget yang berlebihan.

Gaya hidup ini diam-diam membawa risiko besar dengan meningkatnya angka penderita diabetes.

"Banyak pasien yang tidak sadar bahwa kebiasaan sederhana seperti sering makan fast food, kurang gerak, hingga tidur larut malam karena gadget, bisa memicu terjadinya diabetes,” jelas dr. Timoteus. 

Dia menjelaskan, makanan cepat saji umumnya tinggi kalori, gula, garam, dan lemak jenuh, namun miskin serat serta nutrisi penting. Jika dikonsumsi berlebihan, tubuh menyimpan energi berlebih sebagai lemak, terutama di perut, yang memicu resistensi insulin, awal mula diabetes tipe 2. 

Makanan cepat saji dan penggunaan gadget berlebihan ternyata bisa memicu diabetes.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |