Lewat Gamescom 2025 di Jerman, Indonesia Bidik Ekspansi Pasar Game Global

3 weeks ago 21

Ajang Gamescom 2025 di Cologne, Jerman. Foto: Source for jpnn

jpnn.com, COLOGNE - Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf) Teuku Riefky Harsya memimpin delegasi Indonesia dan membuka Paviliun Indonesia dalam ajang Gamescom 2025 di Cologne, Jerman. Kehadiran ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat ekosistem dan perluasan akses pasar game Indonesia di kancah global. Paviliun Indonesia yang digelar di Business Area, Köln Messe, menampilkan 10 studio dan developer game terbaik Tanah Air.

“Momentum ini harus dimanfaatkan untuk memperkuat fondasi industri game nasional yang berdaya saing, inklusif, dan berkelanjutan,” ujar Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya pada Rabu, 20 Agustus 2025.

Menteri menyampaikan apresiasi kepada para pelaku industri yang telah berkolaborasi dengan pemerintah. Paviliun Indonesia merupakan hasil kerjasama KBRI Berlin dengan Kementerian Perdagangan, Kementerian Ekonomi Kreatif, Kementerian Komunikasi dan Digital, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, serta KJRI Frankfurt. Partisipasi di Gamescom 2025 membuka peluang besar untuk menjalin jejaring internasional, memperluas ekspor, dan menarik minat investasi.

Industri game Indonesia menunjukkan tren positif dengan lebih dari 150 juta pemain aktif, sebagian besar di platform mobile. Sektor ini telah menyerap lebih dari 180 ribu tenaga kerja dengan nilai pasar mencapai Rp 30 triliun atau setara 1,9 miliar dolar AS pada 2024. "Angka tersebut menempatkan Indonesia sebagai pasar game terbesar di Asia Tenggara dan peringkat 15 dunia," kata Menteri Ekraf.

Kesepuluh exhibitor Indonesia yang unjuk gigi adalah Slab, Rizeros, Separuh Interaktiv, Digital Happiness, Agate, Busy Beaver, Joytify, Gu Studio, Kumagema, dan Gambir Studio. Paviliun ini menjadi wadah bagi talenta kreatif Tanah Air untuk memperkenalkan jasa pembuatan game maupun produk berkualitas internasional.

Dalam kunjungannya, Menteri Riefky melakukan pertemuan dengan Menteri Riset, Teknologi dan Ruang Angkasa Federal Jerman, Dorothee Bär; CEO German Game Industry Association; pimpinan Köln Messe; perwakilan Microsoft/X-Box; dan perusahaan payment platform game Xsolla. Dari sejumlah pertemuan tersebut telah disepakati langkah-langkah menuju penguatan dan peningkatan ekosistem pengembangan game di Indonesia.

Kementerian Ekonomi Kreatif menegaskan komitmennya mendukung penguatan ekosistem game nasional melalui kebijakan dan regulasi yang berpihak pada industri. Menteri menekankan pentingnya penyusunan kebijakan berbasis data agar pengembangan industri tepat sasaran. “Oleh karena itu, kami berharap para pelaku industri dapat menyampaikan hasil pertemuan bisnis dan masukan strategis. Data dan rekomendasi ini akan menjadi pijakan bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan yang lebih responsif,” tutupnya.

Menteri juga mengundang perusahaan game Jerman untuk hadir dalam Indonesia Game Developer eXchange (IGDX) yang akan diselenggarakan di Bali pada 9–11 Oktober 2025. Partisipasi aktif Indonesia di Gamescom tahun ini diharapkan mampu mendongkrak nilai ekspor jasa pengembangan game nasional dan membuka peluang kerja sama jangka panjang.

Industri game Indonesia menunjukkan tren positif dengan lebih dari 150 juta pemain aktif, sebagian besar di platform mobile.

Read Entire Article
| | | |