jatim.jpnn.com, SURABAYA - Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menghadirkan Dapur Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA),di wilayah Pantee Lhong, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh. Program ini merupakan bagian dari kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan Unusa bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unusa Achmad Syafiuddin mengatakan fokus utamanya adalah penguatan layanan kesehatan, pemenuhan gizi, serta praktik sanitasi yang layak bagi kelompok masyarakat rentan, khususnya dalam situasi darurat dan pascabencana.
"Inisiatif ini mendapatkan dukungan pendanaan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi,” ujar Syafiuddin, Rabu (24/12).
Dia menjelaskan dapur ini dirancang sebagai ruang aman untuk memastikan bayi dan anak, memperoleh asupan gizi sesuai standar kesehatan, terutama pada masa-masa krisis saat akses pangan dan layanan kesehatan seringkali terganggu.
Selain itu, Dapur PMBA juga diharapkan menjadi pusat edukasi dan praktik sanitasi yang baik di tingkat komunitas.
“Dalam situasi bencana maupun pascabencana, kelompok rentan sering kali menjadi pihak yang paling terdampak, tetapi justru paling mudah terabaikan,” katanya.
Melalui pembangunan Dapur PMBA, Unusa ingin memastikan bahwa hak dasar mereka, khususnya terkait pemenuhan gizi dan kesehatan, tetap terpenuhi secara layak dan bermartabat.
“Pendekatan yang digunakan dalam program ini bersifat komprehensif dan berkelanjutan. Pembangunan dapur hanya menjadi pintu masuk untuk program yang lebih luas, yakni penguatan kapasitas masyarakat,” jelasnya.









































