jpnn.com, BOGOR - Sejumlah pasien BPJS Kesehatan di RSUD Kota Bogor mengeluhkan berkurangnya ketersediaan obat. Pasalnya setiap pasien BPJS yang akan mengambil obat di apotek rumah sakit selalu tidak terpenuhi sesuai resep dan pihak apoteker menyuruh untuk membeli obat di luar RSUD Kota Bogor.
Salah satunya yang dialami Isak (60) warga Kota Bogor. Dia mengaku pasien penyakit kronis diabetes melitus dan jantung yang setiap bulan selalu kontrol kepada dokter spesialis RSUD Kota Bogor sebagai RS rujukan dari faskes tingkat I.
Namun setiap pengambilan obat ke instalasi Farmasi di RSUD Kota Bogor selalu obat obat yang dibutuhkan tidak pernah terpenuhi secara lengkap.
"Ini berulang untuk setiap bulannya dan ternyata bukan hanya saya yang mengalaminya sendiri ternyata masih banyak pasien lainnya yang mengalami hal seperti yang saya alami. Setiap ditanyakan ke petugas mereka mengenai kekurangan obat, mereka dengan sangat entengnya menjawab untuk mencari dan membeli di apotik lain," ujar dia kepada wartawan, Jumat (8/8).
Isak meminta negara hadir dan berpihak kepada masyarakat miskin dan tidak mampu agar pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat atau pasien BPJS tercukupi.
"Kalau beli obatnya banyak ya uang dari mana dan terus berulang kali," jelasnya.
Pasien lainya yang mengeluhkan hal yang sama Yong Surya (45) mengaku kecewa saat mendapatkan resep dari dokter spesialis Bedah Orthopedi sub Spesialis Genu, obat yang diambil di farmasi RSUD Kota Bogor tidak tersedia dan harus membeli di apotek lainnya.
"Ibu saya habis dioperasi dan saat dirawat malah mendapatkan resep obat yang harus dibeli," kata Yong.