Kasus Perdagangan Bayi di Jabar Berawal dari Facebook

10 hours ago 9

Kasus Perdagangan Bayi di Jabar Berawal dari Facebook

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan didampingi Dirkrimum Polda Jabar Kombes Pol Surawan saat ditemui di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung. Foto: Nur Fidhiah Shabrina/JPNN.com

jpnn.com, BANDUNG - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar mengungkapkan modus sindikat perdagangan bayi ke Singapura yaitu membuat akun Facebook tentang adopsi anak.

Para pelaku berkomunikasi dengan orang tua yang menjual bayinya melalui akun medsos tersebut.

“Jadi awal kisahnya itu komunikasi di Facebook, alamat Facebook itu ada satu kolom lah. Kolom itu tentang adopsi anak. Ini modus operandinya itu seperti itu awalnya," kata Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Hendra Rochmawan di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Rabu (16/7).

Dia menuturkan pelaku AF yang mengoperasikan akun itu berkomunikasi dengan para orang tua yang hendak menjual bayi.

Mereka pun berbagi kontak dan melakukan komunikasi secara intensif hingga terjadi kesepakatan.

"Yang bersangkutan (pelaku AF) ingin bertemu dan saat itu korban sudah mengandung cukup tua dan beberapa hari lagi akan melahirkan," ujarnya.

Dia mengatakan pelaku AF menjanjikan uang Rp 600 ribu untuk biaya persalinan di bidan.

Selanjutnya apabila sudah lahir maka uang sebesar Rp 10 juta akan diserahkan kepada orang tua bayi tersebut.

Ditreskrimum Polda Jabar mengungkapkan modus sindikat perdagangan bayi ke Singapura yaitu membuat akun Facebook tentang adopsi anak.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |