Kapal Induk AS 'Menghilang' Dekat Aceh, Teori Konspirasi soal Perang Iran Bermunculan

4 hours ago 4

Kapal Induk AS 'Menghilang' Dekat Aceh, Teori Konspirasi soal Perang Iran Bermunculan

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Kapal induk Amerika Serikat USS Nimitz telah bergerak menuju Laut China Selatan. Foto: U.S. Navy

jpnn.com -  Kapal induk AS USS Nimitz (CVN-68), yang diyakini tengah menuju ke kawasan Timur Tengah, mematikan transporder dan berhenti mengirimkan data tentang lokasinya, menurut data dari pelacak kapal Marine Vessel Traffic.

Kapal induk AS tersebut disebut bergerak ke Timteng untuk memperkuat postur pertahanan AS di tengah eskalasi antara Iran dan Israel.

Menurut koordinat terbaru, kapal tersebut berada di perairan antara Malaysia dan Indonesia, mengikuti jalur 313 derajat dengan kecepatan 19 knot. Sinyal terakhir dari kapal tersebut terekam pada 17 Juni pukul 02:03 GMT (pukul 09:03 WIB).

Tujuan kapal induk tersebut tidak disebutkan dalam sistem Marine Vessel Traffic, tetapi dilihat dari arah pergerakannya, kelompok penyerang kapal induk Nimitz mungkin sedang menuju Teluk Persia.

Seorang pejabat pertahanan AS pada Selasa (17/6) mengatakan kepada RIA Novosti bahwa Menteri Pertahanan Pete Hegseth telah mengarahkan untuk memindahkan kelompok penyerang kapal induk Nimitz guna mempertahankan postur pertahanan dan menjaga personel Amerika di Timur Tengah.

"Angkatan Laut AS terus melakukan operasi di Mediterania Timur untuk mendukung tujuan keamanan nasional," kata pejabat Pentagon tersebut.

Pergerakan kapal perang bertenaga nuklir tersebut telah memicu munculnya berbagai teori konspirasi di media sosial.

Salah satunya menyebutkan bahwa USS Nimitz akan ditumbalkan untuk memfitnah Iran sebagai upaya menarik keterlibatan langsung militer AS dalam konflik di Timur Tengah.

Salah satunya menyebutkan bahwa USS Nimitz akan ditumbalkan untuk memfitnah Iran sebagai upaya menarik keterlibatan langsung militer AS dalam konflik

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |