Jangan Sampai Godaan Erotisisme Merusak Seni & Budaya Bali, Desa Adat Harus Aktif

6 hours ago 4

Jangan Sampai Godaan Erotisisme Merusak Seni & Budaya Bali, Desa Adat Harus Aktif

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Penari joged bumbung bernama Agus yang lebih dikenal dengan panggilan Gek Wik menandatangani surat pernyataan di kantor Satpol PP Bali, Senin (19/5/2025). Isi surat itu ialah perjanjian tidak akan menari erotis. Foto: ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari

jpnn.com, DENPASAR - Kepala Dinas Pemajuan Masyarakat Adat (PMA) Provinsi Bali I Gusti Agung Ketut Kartika Jaya Seputra meminta desa adat di wilayahnya aktif mengantisipasi munculnya kegiatan yang menampilkan joged bumbung erotis.

Menurut Agung, upaya antisipasi itu bisa dilakukan dengan aktif melestarikan adat, tradisi, seni, budaya, termasuk sanggar-sanggar seni di Bali.

Agung menyampaikan hal itu seusai membina seorang penari yang videonya viral karena dalam tariannya melakukan gerakan erotis dengan penontonnya.

Penari yang viral itu bernama Agus alias Gek Wik. Agus yang menari dengan kostum wanita itu menjadi viral setelah tariannya yang tak senonoh.

“Terus bina warganya supaya berkelakuan baik, beretika, menjaga tata krama dan sopan santun,” ujar Agung seperti diberitakan JPNN Bali yang mengutip Antara.

Agung pun menyayangkan jika desa adat tidak aktif dalam menjaga adat dan tradisi dari godaan publik yang menginginkan erotisisme. Alasannya, hal itu akan membuat seni dan budaya yang baik terdegradasi oleh tindakan asusila.

Lebih lanjut Agung menegaskan yang bisa dilakukan desa adat ialah membuat pararem atau aturan mengenai tarian dan kegiatan lainnya sesuai kebutuhan.

Saat ini banyak sekali perarem-perarem yang sedang disusun pemerintahan desa adat.

Dinas Pemajuan Masyarakat Adat (PMA) Provinsi Bali membina seorang penari yang videonya viral karena berisi tarian erotis di muka umum.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |