jatim.jpnn.com, PACITAN - Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak menyatakan pemerintah terus membahas kelanjutan proyek kereta cepat dari Jakarta menuju Surabaya.
Menurut Emil, Menko Bidang Perekonomian Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah mendapat amanah dari Presiden Prabowo Subianto untuk mengawal rencana tersebut.
“Kelihatannya mulai mengerucut ke arah ekstensi Bandung. Jadi, bukan keluar, tetapi dari Bandung berlanjut. Nah, ini mungkin menimbulkan pandangan bahwa jalur tengah atau selatan potensial dilalui kereta cepat,” kata Emil di Pacitan, Jumat (8/8).
Walakin, Emil mengatakan keputusan jalur belum final. Ada tiga opsi masih terbuka: utara, tengah, dan selatan, bahkan ada kemungkinan muncul opsi baru yang memadukan dua jalur.
“Harus dilihat kontur, kondisi geologi, dan kerawanan bencana. Semua harus dihitung matang, karena ini kereta cepat. Jangan terburu-buru tapi tidak presisi,” ujarnya.
Emil belum bisa memastikan kapan proyek ini mulai dikerjakan. Saat ini fokus pemerintah adalah tahap studi kelayakan, yang disebutnya memerlukan kajian teknis mendalam.
Dia mencontohkan, proyek double track Surabaya–Sidoarjo yang tengah dibenahi memiliki nilai 230 juta euro atau sekitar Rp4,3 triliun, dengan biaya engineering sendiri mencapai 6 juta euro atau sekitar Rp110 miliar.
“Kalau kereta cepat, apalagi high speed, perencanaannya harus mengikuti kaidah terbaik, tetapi di sisi lain, kami akan terus mengawal agar ini berjalan dan tidak mandek,” pungkasnya. (mcr12/jpnn)