jpnn.com - KANADA - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Senin (10/11) menyatakan bahwa Israel masih membatasi masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, meski gencatan senjata sudah berlaku sebulan.
Dikutip dari Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), Juru Bicara PBB Farhan Haq mengatakan dalam konferensi pers bahwa "satu bulan setelah gencatan senjata, upaya untuk meningkatkan bantuan masih terhambat oleh birokrasi".
Haq mengatakan bahwa Israel masih memberlakukan larangan terhadap mitra kemanusiaan utama, dan membuka hanya sedikit penyeberangan dan rute bantuan, serta berlanjutnya ketidakamanan meskipun ada gencatan senjata.
Menurut Haq, timnya masih harus mengoordinasikan terlebih dahulu untuk setiap pergerakan dengan otoritas Israel di beberapa wilayah.
"Israel hanya memfasilitasi hanya dua dari delapan upaya bantuan secara keseluruhan dan "empat di antaranya terhambat di lapangan — termasuk satu yang tertunda selama 10 jam sebelum tim akhirnya mendapat lampu hijau untuk bergerak."
Haq mengatakan PBB dan mitranya "memanfaatkan setiap peluang untuk memperluas operasi" meskipun tantangan terus berlanjut.
Ketika ditanya tentang hambatan dalam membuka lebih banyak penyeberangan perbatasan, dia mengatakan hambatannya terletak pada Israel.
"Ya, hambatannya ada di pihak Israel. Kami sudah meminta dan berusaha berkoordinasi dengan mereka untuk membuka lebih banyak penyeberangan, tetapi mereka masih belum melakukannya," ujarnya.







































