Ini Saran Pemerintah kepada Para Pengemudi Ojol

3 hours ago 4

Ini Saran Pemerintah kepada Para Pengemudi Ojol

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Pengemudi ojol menuntut potongan tarif turun dari maksimal 20 persen menjadi 10 persen. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Para pengemudi ojek online atau ojol turun ke ke jalan melakukan protes karena potongan tarif, yang terlalu besar yang dilakukan platform aplikasi.

Menteri Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menyarankan para pengemudi ojol memilih platform aplikasi yang potongan tarif yang lebih rendah dan sesuai dengan preferensi skema bagi hasil mereka.

Menurut Maman, langkah tersebut dapat menjadi solusi di tengah berbagai polemik terkait tarif yang selama ini dikeluhkan pengemudi ojol.

"Jadi bagi misalnya tidak setuju ataupun kurang berkenan dengan tarif 15 persen sampai 20 persen misalnya di Maxim bisa dimanfaatkan, kan tarifnya delapan persen sampai 13 persen," ujar Maman, Kamis (22/5.

Maman mengatakan berdasarkan hasil pembicaraan dia dengan beberapa aplikator besar, terdapat skema bagi hasil yang berbeda-beda.

Sebagai contoh, GoTo dan Grab skema bagi hasil rata-rata berada di angka 14 persen sampai 20 persen. Sementara itu, potongan tarif atau skema bagi hasil di Maxim 8-13 persen, dan InDrive 10,54 persen.

"Jadi, saya pikir disederhanakan kayak begitu saja karena begini, saya ingin kita jangan sampai kita terjebak pada hal-hal yang menurut kita akhirnya memperumit dan mempersulit diri kita sendiri," kata Maman.

Politikus Partai Golkar ini menegaskan komitmen pemerintah, aplikator, dan ojek online untuk menjaga hubungan kemitraan yang kondusif, konstruktif, dan positif.

Para pengemudi ojek online atau ojol turun ke ke jalan melakukan protes karena potongan tarif, yang terlalu besar yang dilakukan platform aplikasi.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |