jpnn.com, JAKARTA - Seorang peserta seleksi SPPI Batch 3 di Sulawesi Utara asal Kepulauan Talaud bernama Tyndale Mangamis yang namanya sempat hilang sebelum dinyatakan lulus setelah viral di media sosial.
Permasalahan tersebut langsung mendapat respons dari anggota DPR-RI Hillary Brigitta Lasut (HBL) yang dengan cepat menurunkan tim untuk membantu peserta tersebut mencari keadilan dan kejelasan akan status kelulusannya.
Tak sampai di situ, legislator perempuan peraih suara terbanyak se-Indonesia inipun meminta bantuan Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya untuk dapat membantu menyelesaikan persoalan tersebut.
Persoalan itu disebut-sebut terjadi dikarenakan adanya human error sehingga terjadi salah input nama peserta yang berakibat nama peserta Tyndale Mangamis yang tadinya dinyatakan lulus tergantikan dengan nama peserta lain.
Kolaborasi Hillary Brigitta Lasut dan Letkol Teddy Indra Wijaya yang sama-sama berasal dari Sulawesi Utara akhirnya membuahkan hasil.
Tak sampai 24 jam peserta atas nama Tyndale Mangamis yang tadinya belum bisa ikut pelatihan dikarenakan harus menunggu verifikasi hasil revisi salah input nama, akhirnya bisa langsung mengikuti pelatihan SPPI yang dilaksanakan di Tomohon mulai Jumat (11/4/2025).
“UPDATE TERBARU!! Setelah adik Tyn dikembalikan ke rumah karena belum bisa mengikuti pelatihan bersama yang lain karena butuh waktu untuk penyesuaian data seusai salah ketik, kini Adik Tyn sudah bisa mengikuti pendidikan bersama yang lain. Terima kasih banyak, Pak Seskab @tedsky89 @sekretariat.kabinet dan @badangizinasional.ri,“ tulis Hillary dalam unggahan di akun pribadi @hillarybrigitta di Instagram, Jumat (12/04).
Hillary juga berterima kasih kepada masyarakat Sulawesi Utara karena sudah bahu membahu mengawal nasib Tyndale Mangamis.