Gonjang-Ganjing PBNU, Kiai Imaduddin: Ini Teguran Allah, Bukan Prestasi yang Tampak, tetapi Justru Aib

2 weeks ago 30

Pengasuh sekaligus pendiri Pondok Pesantren Salafi Nahdlatul Ulum, Tangerang, Banten KH Imaduddin Utsman al-Bantani. Foto: Source for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Gonjang-ganjing yang terjadi di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam beberapa minggu terakhir, memicu keprihatinan warga Nahlatul Ulama (NU) di kalangan akar rumput, termasuk para pengasuh pondok pesantren di kampung-kampung.

Pengasuh sekaligus pendiri Pondok Pesantren Salafi Nahdlatul Ulum, Tangerang, Banten KH Imaduddin Utsman al-Bantani mengaku sangat prihatin melihat karut marut yang terjadi di tubuh PBNU saat ini.

”Hari ini suasana kebatinan warga Nahdlatul Ulama luar biasa prihatin. Kebijaksanaan yang selama ini menjadi ciri khas NU seakan-akan sudah hilang. Ilmu agama, fikih, usul fikih, tasawuf, tidak dipakai lagi. Semua mengedepankan ego mereka masing-masing. Warga NU yang ada di bawah seakan-akan tidak diperhatikan,” ujarnya, Jumat (5/12/2025).

Menurut Kiai Imad, berbagai macam keluh kesah warga NU yang sudah lama terjadi sebelum adanya gonjang-ganjing di kepengurusan PBNU, tidak pernah ditanggapi oleh pengurus PBNU.

”Sebelum adanya gonjang-ganjing ini, kita dengar Pengurus Wilayah, Pengurus Cabang, banyak yang tidak diberikan SK kepengurusan oleh PBNU, kalau tidak jelas jenis kelaminnya, apakah mereka akan mendukung lagi kepengurusan yang sekarang ini atau tidak. Kalau tidak jelas mendukung maka dipersulit keluar SK-nya. Saya kira apa yang terjadi hari ini adalah teguran dari Allah SWT,” tuturnya.

Kiai Imaduddin yang dikenal luas karena penelitian kontroversionalnya mengenai keabsahan nasab Ba'alawi, mengatakan sesolid apapun antara Rais Aam, Ketua Umum Tanfidziyah, Sekjen maupun Katib Aam untuk berupaya melanjutkan kepengurusan kubu mereka masing-masing di masa yang akan datang, tidak bisa terwujud tanpa kehendak Allah SWT.

“Rupanya Allah SWT ternyata berkehendak lain. Hari ini kita bisa lihat hal yang tidak pernah diduga oleh mereka sama sekali. Di luar dugaan warga Nahdlatul Ulama bahkan kita patut prihain karena seperti rumah kaca yang sudah dibuka luar biasa, dapur NU hari ini tampak terbuka lebar bukan karena prestasi, tetapi karena ada berbagai masalah,” ungkapnya.

Menurutnya, dapur PBNU yang terungkap ke publik saat ini sangat memprihatinkan. Misalnya soal kasus keuangan mengenai adanya laporan ada rekening Rp 100 miliar, persoalan tambang, jabatan komisaris dan direktur perusahaan tambang oleh Rais Aam, Ketua Umum Tanfidziyah, Sekjen, Bendahara Umum dan pengurus teras inti lainnya.

Gonjang-ganjing yang terjadi di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam beberapa minggu terakhir, memicu keprihatinan warga Nahlatul Ulama (NU).

Read Entire Article
| | | |