jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai Gibran Rakabuming Raka hanya ingin memuluskan kepentingan politik pribadi ketika Wapres RI itu membahas isu bonus demografi.
"Gibran bisa jadi menyasar tema demografi untuk kepentingan politiknya, mengupayakan agar anak-anak muda seolah-olah miliki harapan," kata Dedi menjawab pertanyaan awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (23/4).
Sebab, kata Dedi, pernyataan Gibran menyikapi bonus demografi tidak memiliki ide segar yang membuat dugaan kepentingan politik mengemuka.
"Tidak ada perubahan mendasar, bahkan Gibran sebagai Wapres RI sekali pun belum menunjukkan kepemilikan ide untuk generasi Indonesia produktif dan berdaya," ujarnya.
Dedi mengatakan pernyataan Gibran soal bonus demografi hanya mengulang ucapan sang ayah yang juga Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi).
"Hanya mengulang apa yang sudah sering diutarakan oleh Jokowi tempo lalu, tetapi Gibran tidak memberikan solusi atau harapan soal bonus demografi itu," lanjutnya.
Menurut Dedi, bonus demografi pada dasarnya bisa berimbas ke pembangunan jika Indonesia menjadi negara yang produktif.
Namun, kata dia, Indonesia saat ini malah berkebalikan. Negara malah mengalami kelesuan produktifitas sumber daya manusia.