Gerakan Pemberdayaan Ekonomi Inklusif Jadi Momentum Penguatan UMKM Disabilitas

7 hours ago 2

Gerakan Pemberdayaan Ekonomi Inklusif Jadi Momentum Penguatan UMKM Disabilitas

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Socioprenuer yang juga Staf Khusus Bidang Sosial Presiden ke -7 RI Joko Widodo, Angkie Yudistia saat berdialog dengan media. Foto Mesya/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu pilar terpenting dalam perekonomian Indonesia.

Dari sisi kontribusi, UMKM mampu menyerap 97% dari total tenaga kerja yang ada, serta mampu menghimpun hingga 60,4% dari total investasi.

Pada 2024, diperkirakan terdapat lebih dari 65 juta unit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dengan kontribusi sekitar 61% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Namun, tingginya jumlah UMKM di Indonesia juga tidak terlepas dari tantangan yang ada.

Berbagai tantangan yang dihadapi mulai dari masalah modal, pemasaran, perizinan dan akses keuangan.

UMKM sering kali kesulitan mengakses pembiayaan formal, memiliki pengetahuan terbatas tentang teknologi dan pemasaran digital, serta menghadapi persaingan yang ketat dengan usaha besar. 

Selain itu, kurangnya pendampingan dan tata kelola usaha, serta minimnya standar produk juga menjadi kendala yang perlu diatasi. 

"We have to do something untuk membantu pemerintah, apalagi saat ini banyak PHK. Maka lahirlah Gerakan Pemberdayaan Ekonomi Inklusif ini, untuk memfasilitasi teman-teman UMKM disabilitas memberdayakan usahanya," kata Socioprenuer yang juga Staf Khusus Bidang Sosial Presiden ke -7 RI Joko Widodo, Angkie Yudistia dalam dialog bersama media pada Jumat, 16 Mei 2025.

Gerakan pemberdayaan ekonomi inklusif jadi momentum penguatan UMKM disabilitas yang merupakan salah satu pilar terpenting dalam perekonomian Indonesia

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |