jpnn.com, JAKARTA - Ribuan mahasiswa Universitas Persada Indonesia YAI menghadapi ketidakpastian masa depan pendidikan mereka akibat kisruh sengketa aset Yayasan Administrasi Indonesia (YAI) yang belum kunjung terselesaikan.
Konflik berkepanjangan ini memicu kekhawatiran akan keberlanjutan kampus yang menaungi lebih dari 5.000 mahasiswa.
“Saya berharap agar (sengketa aset) cepat diselesaikan,” ujar Akbar, mahasiswa Teknik Informatika Universitas YAI, saat ditemui di kawasan kampus, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Dia mengaku keresahan ini sudah berlangsung lama tanpa adanya penjelasan yang menenangkan dari pihak kampus.
Senada, Michael, mahasiswa Fakultas Ekonomi, menyatakan bahwa kehadiran negara sangat penting dalam perlindungan hak mahasiswa.
“Walau sudah sampai ke Komisi III DPR tapi belum ada tindak lanjutnya. Biar segera diselesaikan lah masalahnya. Mahasiswa ingin kampus kembali seperti sedia kala,” katanya.
Pihak kampus pun belum memberikan pernyataan resmi. Saat dikonfirmasi, Kepala Humas UPI YAI, Dimas, mengatakan bahwa masalah tersebut merupakan wewenang ketua yayasan.
“Kami hanya fokus pada bidang pendidikan dan kemahasiswaan. Soal (sengketa) itu wewenangnya ketua yayasan,” ucap Dimas di Kampus UPI YAI.