jpnn.com - Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo menyebut mahasiswa adalah simbol perlawanan terhadap rezim totaliter untuk mengawal denyut nadi demokrasi.
Menurut Ganjar, peran historis itu menempatkan gerakan mahasiswa sebagai salah satu pilar terpenting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ganjar menyampaikan itu dalam diskusi publik Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) dengan tema “Tantangan Demokrasi dan Masa Depan Gerakan Mahasiswa Indonesia” di Auditorium Mochtar Riady, Kampus FISIP UI Depok, Senin (17/11/2025).
Ganjar menjelaskan gerakan mahasiswa dari tahun ke tahun. Menurutnya, sejarah perjalanan bangsa Indonesia tidak pernah bisa dilepaskan dari peran sentral gerakan mahasiswa.
Sejak era pergerakan kemerdekaan, gerakan mahasiswa penumbangan rezim Orde Lama melalui Angkatan '66, hingga puncaknya pada Reformasi 1998.
Mantan gubernur Jawa Tengah itu juga mengatakan banyak model gerakan mahasiswa. Namun, mahasiswa selalu memainkan tiga peran utama dalam sejarah politik global, yaitu pemicu perubahan, penjaga moral publik, ideologis, dan intelektual.
"Serta, hasilnya sangat beragam ada yang bisa menjatuhkan rezim, mengubah hukum, perubahan budaya sosial-politik atau bahkan gagal," tuturnya.
Dalam diskusi tersebut, Ganjar menyoroti tantangan besar yang kini dihadapi mahasiswa, yakni polarisasi ideologis dan fragmentasi gerakan.







































