jateng.jpnn.com, SOLO - Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) menyoroti isu kekerasan seksual di ruang digital dan pentingnya penguatan sumber daya manusia (SDM) dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang digelar di The Sunan Hotel, Solo, Jumat (30/5).
Ketua Umum GAMKI Sahat Martin Philip Sinurat menegaskan forum ini dirancang untuk merespons isu-isu strategis nasional sejalan dengan visi-misi Astacita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Salah satu fokus utama ialah menyiapkan SDM yang unggul demi mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Kami optimistis, bila SDM dipersiapkan dengan serius, cita-cita besar Indonesia Emas akan tercapai. Tapi jika tidak, target pembangunan akan sulit diraih,” ujar Sahat.
Dia menyebut GAMKI mendukung penuh program Astacita dan siap menjadi mitra strategis sekaligus kritis pemerintah. Menurutnya, kehadiran pengurus cabang dan provinsi dari seluruh Indonesia di forum ini juga bertujuan menghimpun isu-isu daerah agar aspirasi lokal dapat disampaikan ke pusat.
“Program pemerintah jangan hanya menjadi jargon, tetapi harus mampu menyentuh daerah terpencil. GAMKI ingin menjadi mitra yang memberikan masukan substantif,” tegas Sahat.
Dalam forum tersebut, GAMKI juga menyoroti peningkatan kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak, khususnya yang terjadi di ruang digital. Sahat menilai perlunya edukasi dan sosialisasi untuk membentuk ruang digital yang aman bagi semua kalangan.
“Pelecehan tidak hanya terjadi secara fisik, tetapi juga masif di ruang digital. Karena itu kami mendorong edukasi preventif dan penguatan advokasi untuk perempuan dan anak,” ujarnya.
Menurutnya, GAMKI telah menjalankan program gerakan advokasi melalui pembentukan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) khusus. Program ini bertujuan memberi perlindungan hukum bagi korban kekerasan seksual serta memperkuat literasi hukum dan gender di komunitas.