jpnn.com, JAKARTA - Mobil saat ini bukan sekadar alat transportasi saja, tetapi juga sebagai aset berhargga.
Pandangan itu karakter unik dalam pola pikir dan perilaku saat membeli mobil.
Konsumen Indonesia cenderung melihat mobil sebagai sebuah investasi jangka panjang.
Sehingga tidak jarang, keputusan untuk membeli mobil lebih dipengaruhi oleh nilai jual kembali (resale value) daripada efisiensi bahan bakar atau teknologi.
Berbeda dengan konsumen di negara maju yang mulai melihat mobil sebagai beban (liability) karena depresiasi nilai dan biaya perawatan.
Meskipun pemahaman mobil mengalami depresiasi masih belum merata, keyakinan membeli kendaraan adalah aset yang bisa dijual kembali saat dibutuhkan menjadikan kendaraan roda empat tetap menjadi pilihan utama keluarga Indonesia.
Fomo Mobil Listrik, Bagaimana Konsumen Pembeli Mobil Pertama Menyikapinya?
Dalam beberapa tahun belakangan, tren mobil listrik di Indonesia memicu fenomena FOMO (Fear of Missing Out).