jpnn.com, JAKARTA - Setelah sukses dengan film Menjelang Magrib tiga tahun lalu, Helroad Films kembali menghadirkan sekuelnya berjudul Menjelang Magrib 2: Wanita yang Dirantai.
Film tersebut kembali digarap oleh Helfi Kardit, sebagai sutradara, produser, sekaligus penulis cerita.
Helfi mengungkapkan film musim kedua naungannya tersebut berbeda, karena lebih gelap dan mencekam.
Film ini mengambil latar cerita pada 1920, ketika Indonesia masih berada di bawah pemerintahan kolonial Belanda dengan nama Hindia.
Meski ada perbedaan, Helfi menjelaskan tema besar yang diangkat dalam film tetap konsisten, yakni soal pasung.
Menurut Helfi, isu ini menjadi energi utama sejak awal pembuatan film Menjelang Magrib.
Dia mengaku terinspirasi dari pengalaman pribadinya ketika tinggal di Sumatra dan melihat langsung praktik pemasungan terhadap orang dengan masalah kejiwaan.
"Tema pasung ini bagi saya bukan sekadar ide cerita, tetapi pengalaman nyata yang saya saksikan sendiri,” kata Helfi di Jakarta, belum lama ini.