jpnn.com - BANDUNG - Wali Kota Bandung Muhammad Farhan berencana menghapus sistem trayek pada angkutan umum di wilayahnya untuk mengatasi kemacetan.
Kota Bandung meraih predikat sebagai kota termacet di Indonesia berdasarkan data dari Tonton Traffic Index.
Farhan menyatakan strategi menghapus trayek pada kendaraan umum harus dilakukan. Menurutnya, sistem trayek yang saat ini masih digunakan untuk regulasi kendaraan umum seperti angkot menjadi ganjalan, dan banyak kalah bersaing dengan transportasi berbasis online yang tidak memiliki jalur khusus.
Menurut Farha, kondisi itu membuat masyarakat lari ke transportasi online yang mana menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil dan motor, dibandingkan kendaraan umum seperti angkot. Oleh karena itu sistem trayek ini harus dihilangkan.
"Kalau Anda pergi ke satu tempat pakai trayek, pasti teu rame (tidak ramai) ngges make (sudah make) ojol. Maka angkot harus berhenti memakai trayek maka pindah ke ojol," kata Farhan pada Senin (7/7).
Farhan akan berusaha mengubah jalur trayek dengan sistem seperti carter di mana nantinya angkot bisa bersaing.
"Saya akan berjuang agar trayek ini dibongkar total. Kalau pakai aturan trayek, maka enggak pernah bisa (angkot) bersaing dengan ojol dan lainnya," ujarnya.
"Mengapa? Karena perhitungan sama dengan ojol taksi semuanya berbasis carter. Angkot enggak, gimana mau dapat. Maka saya berpihak kepada angkot," imbuh Farhan.