jpnn.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian menyatakan penghentian ekspor konsentrat dari PT Amman Nusa Tenggara (AMNT) mempengaruhi kondisi ekonomi di NTB.
Hal ini disampaikan oleh Tito saat menghadiri Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan (Musrenbang) 2025, Rabu (4/6).
"Ekonomi NTB minus 1,47 persen. Karena ketergantungan pada pertambangan cukup tinggi, dengan ditutupnya smelter di Sumbawa dan konsentrat tidak boleh diekspor, ini kontribusi tinggi," kata Tito.
Secara khusus, dia pun mengapresiasi langkah Gubernur NTB dalam mendorong soal ekspor konsentrat.
"Saya tahu Pak Gubernur kerja keras untuk relaksasi. Saya sudah telpon Pak Bahlil, nanti akan berkomunikasi kembali dengan Pak Bahlil," ujarnya.
Eks Kapolri itu juga menyampaikan dari data BPS, angka Inflasi di NTB terjaga memenuhi target 1,63 persen. Sedangkan untuk pengangguran terbukanya angka Provinsi NTB cukup rendah, 2,73 persen. Dibawah nasional sebesar 4,91 persen.
"Ini kerja bagus. Rasio lumayan agak tinggi 0,375 ada di daerah tertentu yang kaya banget," ucapnya.
Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal mengatakan kehadiran Mendagri dan Wamen Bappenas Febrian Alphyanto Ruddyard dalam Musrenbang menjadi penyemangat mewujudkan visi dan misi Makmur Mendunia.