jpnn.com, TANGERANG - Direktur Utama Garuda Indonesia, Glenny H. Kairupan, mengambil keputusan tegas dengan menunda ekspansi armada dan memusatkan energi pada perbaikan pesawat yang sudah ada.
Glenny mengungkapkan, perseroan sebelumnya menandatangani MoU pemesanan empat pesawat.
Namun, dari seluruh rencana itu, hanya satu unit yang sudah dibayarkan uang muka. Tiga pesawat lainnya resmi dipostponed.
“MoU ada empat pesawat, baru satu yang DP. Tiga sisanya kami tunda dulu, karena prioritasnya perbaikan armada,” kata Glenny saat jumpa pers di Garuda Sentra Operasi, Tangerang.
Keputusan ini menegaskan arah perbaikan Garuda yang semakin konsisten sejak masuknya skema penyelamatan pemerintah dan BPI Danantara.
Meski Danantara setuju mengucurkan modal sebesar Rp23,67 triliun tetapi mantan penerbang TNI AD ini cukup hati-hati.
Pilot lulusan LPPU Curug ini menilai, penyelamatan Garuda harus dimulai dari sektor operasional yang selama ini membebani keuangan.
Dia memperkirakan proses pemulihan penuh membutuhkan waktu dua tahun hingga Garuda kembali mencetak laba.







































