jateng.jpnn.com, SEMARANG - Di banyak kota besar, nama presiden biasanya diabadikan untuk jalan-jalan protokol yang lebar dan ramai dilalui kendaraan. Namun, di sebuah kampung di Kota Semarang, Jawa Tengah, nama-nama presiden justru menjadi penanda gang-gang kecil yang akrab dengan kehidupan warganya.
Mulai dari Presiden Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Joko Widodo (Jokowi), hingga yang terbaru Presiden Prabowo Subianto.
Deretan gang unik ini berada di Kampung Puntan, Kelurahan Ngijo, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Lokasinya sekitar 3 kilometer dari Universitas Negeri Semarang (Unnes), 13 kilometer dari pusat Kota Semarang dan 9 kilometer dari Ungaran, Kabupaten Semarang.
Tiap Agustus, saat bulan kemerdekaan, gang-gang ini selalu tampil semarak. Badan jalan dicat berwarna-warni, dihiasi umbul-umbul, serta dipasangi foto dan kutipan pesan dari masing-masing presiden.
Misalnya kutipan Presiden Soekarno, Kemerdekaan hanyalah didapat dan dimiliki oleh bangsa yang jiwanya berkobar-kobar dengan tekad, Merdeka, merdeka atau mati, dan Presiden Gus Dur, Tidak penting apa pun agama atau sukumu, kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tidak akan pernah tanya apa agamamu.
Ketua RW 1 Kelurahan Ngijo, Kecamatan Gunungpati, Subur menjelaskan ide penamaan ini muncul dari warga pada 2018. Tujuannya untuk mengenang jasa para presiden sekaligus memberikan edukasi sejarah kepada anak cucu.
"Ini adalah keputusan warga. Kami ingin mengenang jasa-jasa para pemimpin bangsa, sekaligus memberi edukasi kepada anak cucu agar mengenal nama-nama presiden dari yang pertama sampai sekarang," tutur Subur, Sabtu (9/8).
Tujuh tahun silam, ide ini muncul ketika warga menyadari bahwa sebagian besar gang di wilayah mereka belum memiliki nama resmi.