jpnn.com, JAKARTA - Band hardcore asal Jakarta, Coldskin akhirnya meluncurkan album perdana yang diberi titel Fragments of Failure.
Berisi 12 lagu, album tersebut dirilis oleh label rekaman Disaster Records dalam format digital maupun fisik berupa piringan hitam 12'.
Coldskin dalam Fragments of Failure secara umum memadukan sound berat dengan lirik yang depresif sekaligus memberi harapan.
Semua mencerminkan bagaimana menavigasi ketidakpastian dan melangkah dengan percaya diri ke masa depan.
Band beranggotakan Yoel Hutapea (vokal), Dennis Mandalyca (gitar), Praditya Eka Putra (gitar), Ghani Noorputrawan (drum) itu merasa inilah satu-satunya cara untuk merangkul ketidakpastian dalam sepanjang album.
Coldskin menyatakan bahwa album Fragments of Failure terinspirasi dari Kintsugi, sebuah seni Jepang yang memiliki arti memperbaiki keramik yang pecah.
Filosofi tersebut menyoroti keindahan dalam ketidaksempurnaan dan menerima bahwa segala sesuatu pada akhirnya akan hancur. Alih-alih menyembunyikan luka, ketidaksempurnaan justru bisa menjadi awal dari sesuatu yang baru.
"Kintsugi menggunakan bubuk emas untuk mengubah retakan menjadi bagian bermakna dari perjalanan sebuah benda, melambangkan rapuh sekaligus kuat. Itulah alasan kami memilih judul Fragments of Failure, karena kami percaya bahwa luka dapat berubah menjadi sesuatu yang berharga," ungkap Coldskin, Selasa (2/9).