Cara Unik Musisi Indramayu Berantas Mafia Musik di Era Digital, Ajak Revolusi Hak Cipta

4 hours ago 23

Cara Unik Musisi Indramayu Berantas Mafia Musik di Era Digital, Ajak Revolusi Hak Cipta

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Owner PT Musicplus Media Indonesia Richo Irfanto saat memantau aplikasi Playlist Music sebagai upaya memperjuangkan hak-hak digital di dunia seni musik. Foto: dokpri for jpnn.com

jpnn.com, INDRAMAYU - Upaya memberantas mafia digital yang selama bertahun-tahun merampas hak ekonomi dan moral para musisi daerah terus dilakukan.

Owner PT Musicplus Media Indonesia Richo Irfanto dan partner-nya Triandika Yuniar mengembangkan aplikasi Playlist Music dengan tekad memberantas mafia digital.

Richo menjelaskan aplikasi tersebut menjadi agregator musik yang diklaim pertama di Indonesia dan telah terdaftar resmi di HAKI.

Dia mengungkapkan ide besar ini bermula dari satu kenyataan pedih melihat kondisi musisi daerah, terutama tarling, sering menjadi korban.

Lagu-lagu mereka diunduh, didaftarkan ulang oleh pihak lain ke platform luar negeri, lalu menghasilkan uang dari iklan sementara penciptanya tak mendapat sepeser pun.

“Saya pernah datang ke rumah seorang pencipta lagu di Indramayu. Karyanya fenomenal, tapi kondisi rumahnya sangat memprihatinkan,” kata Richo dalam keterangannya, Senin (17/11).

“Pencipta bingung, artisnya bingung, sementara yang menikmati justru mafia digital," sambungnya.

Dia menyebutkan hal itu sering terjadi pada musisi daerah yang bahkan mencetak jutaan tayangan di YouTube, tetapi pencipta dan penyanyinya sama-sama tidak mendapatkan royalti.

Owner PT Musicplus Media Indonesia Richo Irfanto dan partnernya Triandika Yuniar mengembangkan aplikasi Playlist Music dengan tekad memberantas mafia digital

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |