Canton Fair 2025: Diplomasi Rantai Pasok Dunia di Tengah Ketegangan Perang Dagang AS-China

11 hours ago 6

 Diplomasi Rantai Pasok Dunia di Tengah Ketegangan Perang Dagang AS-China

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Ketum BPD HIPMI Maluku M. Azis Tunny. Foto: dokumentasi pribadi

jpnn.com - Di tengah ketegangan geopolitik dan perang dagang yang memanas antara Amerika Serikat dan China, Canton Fair 2025 hadir sebagai simbol ketangguhan dan adaptasi industri China dalam lanskap perdagangan global yang terus berubah.

Sebagai ajang pameran terbesar di dunia, Canton Fair tidak hanya menjadi panggung untuk memamerkan inovasi teknologi dan industri, tetapi juga cermin dari dinamika perang dagang yang telah mengubah pola hubungan ekonomi internasional.

Pameran ini diadakan dua kali setahun, pada musim semi di akhir April dan awal Mei serta musim gugur di akhir Oktober dan awal November.

Setiap sesi pameran, dibagi lagi menjadi tiga fase. Jadi, dalam satu tahun, terdapat enam fase Canton Fair.

Setiap fase sesi pameran biasanya menampilkan produk dan pedagang yang berbeda, karena produk yang diminati setiap orang berbeda-beda.

Pada fase 1 tanggal 15-19 April 2025, produk pameran berfokus pada sektor elektronik, mesin berat, robotik, dan energi terbarukan, menawarkan kisah tentang bagaimana produsen dan konsumen global merespons tekanan tarif impor AS terhadap China, tanpa terpengaruh fragmentasi rantai pasok.

Riuh ratusan ribu pengunjung dari berbagai belahan dunia seakan melupakan adanya ketegangan geopolitik dan ekonomi AS-China, ikut menyemai kompleks China Import and Export Fair, tempat penyelenggaraan Canton Fair dilaksanakan di Guangzhou.

Di kawasan pameran seluas 1,55 juta meter persegi dan terluas di dunia itu, ribuan stan memajang teknologi terbaru dari industri yang mereka miliki.

Canton Fair 2025 hadir sebagai simbol ketangguhan dan adaptasi industri China dalam lanskap perdagangan global yang terus berubah.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |