jpnn.com, BRASIL - Kementerian Kehutanan (Kemenhut) berkomitmen memperkuat pengembangan pasar karbon nasional guna mendukung target penurunan emisi serta pembangunan berkelanjutan.
Hal demikian seperti disampaikan penasihat Utama Menteri (PUM) Kehutanan Edo Mahendra dalam sesi diskusi di Forest Pavilion COP30, Belem, Brasil, Rabu (12/11).
“Pendekatan yang koheren dan terintegrasi dapat memastikan bahwa tindakan setiap sektor berkontribusi terhadap tujuan nasional bersama, memobilisasi pendanaan, mencapai target pengurangan emisi, dan mendukung pembangunan inklusif,” ujar Edo dalam keterangan persnya, Senin (17/11).
Menurut Edo, implementasi pasar karbon di Indonesia saat ini ialah memastikan seluruh skema berjalan selaras dan mendukung prioritas nasional.
“Indonesia harus memastikan bahwa setiap sektor bergerak dalam satu arah yang sama,” ujar Edo.
Dia membeberkan beberapa prinsip utama yang menjadi kerangka membangun pasar karbon terkoordinasi.
Pertama, kata dia, mengakselerasi pembiayaan untuk pertumbuhan hijau dan inklusif.
Selanjutnya, menyeimbangkan pemenuhan target NDC di dalam negeri dan penjualan kredit karbon ke luar negeri.








































