jateng.jpnn.com, SEMARANG - Tanggul laut di Tambaklorok, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) yang diresmikan Presiden Ketujuh Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) pada Juni 2024 mengalami keretakan.
Padahal, saat peresmian, Jokowi menyatakan struktur sheet pile atau dinding penahan rob itu dirancang untuk bertahan hingga 30 tahun. Namun, baru satu tahun usia pemanfaatannya, sejumlah titik tanggul mulai rembes.
Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti meninjau langsung lokasi terdampak di kawasan Kampung Tambaklorok, Kelurahan Tanjung Mas, Sabtu (12/7).
Setidaknya lima rukun tetangga (RT) di kawasan tersebut terdampak rembesan air laut. Warga mengeluhkan air rob yang makin meluas dan mulai masuk ke dalam permukiman.
"Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana sebagai pihak berwenang memang mengalami sejumlah kendala teknis dalam mengatasi permasalahan ini," ujar Agustina di sela peninjauan.
Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) berinisiatif untuk mengambil langkah mitigasi jangka pendek.
"DPU dan Disperkim menyanggupi membuat jalur-jalur sodetan sebagai saluran air alternatif agar rembesan tidak mengalir ke jalur pemukiman warga," kata Agustina.
Politikus PDI Perjuangan ini menekankan peninggian jalan bukan solusi utama. "Yang bisa dilakukan adalah menangkap air rembes, lalu mengalirkannya kembali ke arah sumber air," ujarnya.
