kalsel.jpnn.com, BANJARMASIN - Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin Alive Yoesfah Love menyampaikan daerahnya sudah mulai dapat mengendalikan kondisi darurat sampah di sebagian besar titik tumpukan sampah.
"Sejumlah titik permasalahan sampah saat ini sudah mulai terurai," ujarnya di Banjarmasin.
Menurut dia, kondisi darurat sampah akibat ditutupnya Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Basirih oleh Kementerian Lingkungan Hidup RI sejak 1 Februari 2025, terus ditangani serius.
Dia menyebut selain melakukan upaya besar-besaran pemilahan sampah dari sumbernya, yakni mengelola sampah organik dan anorganik, juga pengangkutan sampah yang tidak bisa diproses lagi ke TPAS Banjabakula di Kota Banjarbaru dimaksimalkan.
Alive menyatakan perjuangan untuk menyukseskan program 100 hari kerja Wali Kota Banjarmasin H Muhammad Yamin HR dan Wakilnya H Ananda pada masalah sampah ini sudah bisa terlihat hasilnya.
"Alhamdulillah, beberapa lokasi seperti di Kampung Gedang, wilayah Cemara, HKSN, sudah ditangani. Insyaallah besok kami akan mengeksekusi penataan di kawasan Navigasi yang selama ini memiliki TPS tidak resmi," ujar Alive.
Selain itu, DLH juga tengah melakukan revitalisasi pada beberapa Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, Recycle (TPS-3R) untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan sampah di kota yang semakin padat.bb
"Kami fokuskan dulu pada tiga titik TPS-3R karena lahan di Banjarmasin sangat terbatas. Ke depan, ini akan terus dikembangkan secara bertahap sebagai upaya jangka panjang untuk mengurangi beban sampah," ujarnya.