14 hours ago
10
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Liga 1 2024/25 memasuki fase genting. Tiga pekan tersisa menjadi medan pertempuran sengit bagi tujuh tim papan bawah, termasuk PSIS Semarang, yang kini duduk di posisi ke-18 alias juru kunci klasemen.
Tim Mahesa Jenar hanya mengoleksi 25 poin dari 31 pertandingan, dan belum pernah menang dalam 11 laga terakhir.
Kondisi ini membuat PSIS berada dalam situasi kritis. Secara matematis, mereka masih punya peluang bertahan di kasta tertinggi sepak bola nasional, tetapi dengan syarat berat. Mereka harus menyapu bersih tiga laga sisa, sambil berharap tim-tim di atasnya terpeleset.
Pesaing terdekat PSIS adalah PSS Sleman yang juga mengoleksi 25 poin di posisi ke-17. Satu tingkat di atas mereka ada PS Barito Putera dengan 30 poin, lalu Semen Padang (31), Persis Solo (32), Madura United (33), dan Persik Kediri (37). Keempat tim ini belum sepenuhnya aman dari ancaman degradasi.
Tren negatif PSIS juga tak kunjung berhenti. Sejak pertengahan musim, mereka kesulitan menemukan ritme permainan. Krisis kemenangan yang memburuk di fase-fase akhir kompetisi justru datang saat persaingan paling menentukan.
Namun, harapan belum sepenuhnya pupus. Jadwal laga PSIS tersisa menyajikan duel krusial, salah satunya menghadapi PSS Sleman pada 9 Mei di pekan ke-32. Laga ini akan menjadi final dini bagi kedua tim.
Selanjutnya, PSIS masih harus menghadapi tim yang juga berada di zona bahaya, Barito Putera, pada pekan terakhir (25 Mei).
Di sisi lain, beberapa tim pesaing menunjukkan tren berbeda. Semen Padang justru mencatatkan tiga kemenangan beruntun. Sementara Persik Kediri, meski kini relatif aman, belum pernah menang dalam 13 pertandingan terakhir.
.jpeg)
