jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Dolfie OFP, menyoroti hilangnya indikator Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Nelayan (NTN) dalam dokumen sasaran pembangunan pemerintah. Hal ini ia sampaikan dalam rapat dengan Kementerian Keuangan, Kamis (3/7).
"Saya baca di buku KEM-PPKF, sasaran pembangunan sudah tidak lagi memasukkan nilai tukar petani dan nilai tukar nelayan sebagai indikator ini," ujar Dolfie.
Ia mempertanyakan apakah pemerintah tidak lagi menganggap indikator tersebut penting. "Apakah ada indikator baru untuk menggantikan ini, atau pemerintah sudah tidak lagi menganggap indikator petani dan indikator nelayan ini penting," tegasnya.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta maaf atas ketidakhadiran kedua indikator tersebut dalam dokumen resmi. "Pak Dolfie, saya meminta maaf kalau NTP dan NTN tidak ada di dalam dokumen. Tetapi dua hal tersebut masih di dalam indikator yang kita monitor," jelas Sri Mulyani.
Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani, yang digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan petani. Sementara itu, Nilai Tukar Nelayan (NTN) mengukur kemampuan nelayan dalam menukarkan hasil tangkapannya dengan barang dan jasa kebutuhan mereka.
Pertanyaan ini muncul di tengah upaya pemerintah mendorong pembangunan yang inklusif, termasuk bagi sektor pertanian dan perikanan yang menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat pedesaan dan pesisir. (tan/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!