jatim.jpnn.com, SURABAYA - Pemerintah Indonesia menggelar Akad Massal Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi 800 ribu debitur secara serentak di seluruh Indonesia.
Kegiatan yang dipusatkan di Dyandra Convention Center Surabaya, Selasa (21/10) itu juga menjadi momentum peluncuran Kredit Program Perumahan serta penegasan arah kebijakan ekonomi rakyat pada tahun pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Acara ini dihadiri oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Menteri Koperasi dan UKM Maman Abdurrahman, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Mukhtaruddin, serta para kepala daerah dan pelaku perbankan, baik luring maupun daring.
Gubernur Khofifah Indar Parawansa menilai kegiatan ini menjadi simbol nyata sinergi lintas kementerian dalam memperkuat fondasi ekonomi rakyat.
“Saya rasa ini sangat bermakna dan insyaallah memberikan solusi bagi banyak pihak — tidak hanya bagi mereka yang backlog rumah, tetapi juga bagi petani, pelaku UMKM, hingga penciptaan lapangan kerja baru,” kata Khofifah.
Khofifah menyebut kegiatan ini sejalan dengan semangat Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur, yang mengusung tagline ‘Jatim Tangguh dan Terus Bertumbuh’. Filosofi kerja Pemprov Jatim berpijak pada nilai BISA — Berdaya, Inklusif, Sinergi, dan Adaptif.
“Inklusif artinya no one left behind. Forum ini memastikan semua pihak mendapat manfaat dari pembangunan,” ucapnya.
Menteri Koperasi dan UKM Maman Abdurrahman menjelaskan akad massal ini melibatkan sekitar 800 ribu pelaku UMKM di 38 provinsi, dengan nilai kredit antara Rp10 juta hingga Rp1 miliar.