bali.jpnn.com, NUSA DUA - Ekonomi akar rumput menyimpan potensi besar dan peran penting dalam mendorong pertumbuhan di Asia, terutama Asia Tenggara.
Namun, sektor UMKM masih menghadapi sejumlah tantangan mulai dari akses pembiayaan, pasar dan rantai pasok, hingga rendahnya literasi keuangan, khususnya di daerah pedesaan.
Hal tersebut disuarakan platform teknologi keuangan mikro Amartha melalui ajang Asia Grassroots Forum (AGF) 2025 yang digelar di Nusa Dua, Badung, Bali, pada 21 – 23 Mei 2025.
Founder & CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra menyatakan AGF 2025 merupakan pionir yang memberi perspektif baru bagi investor global untuk percaya akan potensi besar yang ada di segmen akar rumput.
Segmen masif ini terbukti memiliki resiliensi yang baik dengan adanya dukungan teknologi keuangan inklusif, serta ekosistem yang mendukung tumbuhnya kewirausahaan.
Taufan mengeklaim Amartha berhasil menggaet puluhan institusi berskala global untuk menyalurkan permodalan bagi UMKM serta membangun infrastruktur keuangan digital yang inklusif.
“Kami ikut berkontribusi menstimulasi kepercayaan investor global melihat Indonesia ini skalanya masih masif untuk investasi terutama segmen akar rumput,” kata Andi Taufan Garuda Putra, Kamis (22/5).
Ajang ini menghadirkan 700 peserta dari 15 negara, mayoritas para investor dari dalam dan luar negeri.