jpnn.com - BLORA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora mencatat 10 kecamatan di daerah itu terdampak banjir. Menurut BPBD, rumah warga yang terdampak banjir sekitar 1.600 unit, karena genangan air memasuki permukiman.
"Dampak banjir juga mengakibatkan salah satu jembatan penghubung di Kecamatan Ngawen terputus, karena tingginya debit air sungai menyusul curah hujan tinggi sejak Senin (19/5) sore hingga malam hari," kata Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Blora Agung Triyono di Blora, Rabu (21/5).
Dia menjelaskan jembatan yang terdampak banjir pada pukul 18.30 WIB tersebut, merupakan jembatan Temuwoh yang berada di perbatasan Desa Talokwohmojo-Kedungsatriyan pada ruas Jalan Trembulrejo-Randualas, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora.
Sementara, 10 wilayah kecamatan yang terdampak dari 16 kecamatan yang ada di Blora, meliputi Kunduran, Ngawen, Cepu, Sambong, Kradenan, Jepon, Banjarejo, Randublatung, Kedungtuban, dan Blora Kota.
Karena sebagian besar akses jalan juga tergenang banjir, maka dialihkan ke jalan yang aman dari genangan.
Rambu peringatan atau police line juga dipasang di jalan yang tidak aman dilalui.
Selain menggenangi 1.600 rumah, banjir juga mengakibatkan satu rumah warga Desa Punggursugih, Kecamatan Ngawen mengalami kerusakan.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa untuk genangan banjir hari ini mulai menurun, setelah pada Selasa (20/5) pagi ketinggian air rata-rata mencapai 30 sentimeter.