Yalal Batu bara

1 day ago 30

Oleh: Dahlan Iskan

Yalal Batu bara

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Dahlan Iskan. Foto: dok JPNN.com

jpnn.com - Nahdlatul Ulama (NU) seharusnya seperti yang digambarkan dalam teori antifragility: ketika terjadi tekanan akibat sebuah kemelut ia justru akan kuat.

Ini kebalikan dari teori fragility: kena tekanan berantakan.

Yalal Batu baraIlustrasi konflik di internal Nahdlatul Ulama (NU).--

Maka siapa tahu heboh pemecatan ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akhir-akhir ini justru melahirkan jalan baru bagi NU: jalan keterbukaan yang modern.

Bukankah banyak kemajuan yang justru diraih lewat turbulensi. Bukankah matinya Nokia melahirkan smartphone. Dan bencana Covid-19 mempercepat digitalisasi.

Anda sudah tahu: banyak yang bilang persoalan turbulensi di NU berlatar belakang sejak NU punya tambang batu bara.

NU kini memang punya tambang batu bara. Di Kutai Timur. Tidak jauh dari Bontang. Di sebagian bekas konsesi grup Bakrie. Kualitas tambangnya kelas satu.

Luas tambang itu 25.000 hektare. Isinya: satu miliar ton batu bara --kualitas tinggi. Hitung sendiri berapa puluh triliun rupiah nilainya.

Anda sudah tahu: banyak yang bilang persoalan turbulensi di NU berlatar belakang sejak NU punya tambang batu bara.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |