jpnn.com, JAKARTA SELATAN - Penggunaan pelumas atau oli mesin memiliki peran penting dalam menjaga performa mesin kendaraan.
Namun, keberadaan oli palsu membuat masyarakat harus semakin waspada karena bisa merusak merugikan pemilik kendaraan.
Manager Part Operation Division PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, Novianto Kurniawan mengatakan bahaya menggunakan oli palsu.
Menurutnya, pelumas itu tidak memiliki standar spesifikasi mumpuni untuk kendaraaan khususnya sepeda motor.
"Jadi, umumnya oli (pelumas palsu, red) yang kami terima itu tidak ada deterjen ataupun aditif. Oli palsu hanya base oii," ungkap Novianto pada saat media gathering di Jakarta Selatan, Rabu (17/12).
Dia mengakui banyak pengguna saat menggunakan pelumas palsu di kendaraan pertama kali tidak bisa merasakan.
Namun, seiring waktu berjalan mesin kendaraan akan mengalami kendala, karena pelumas tidak memiliki teknologi untuk membantu melindungi mesin.
"Mungkin sebagian konsumen beli, oh motor gua enggak apa-apa nih. Aman, jalan, bisa melumasi. Nah, jangka panjangnya itu dia ngendap, olinya tuh ngendap. Jadi, kayak gumpalan di dalam mesin. Jadi setelah menggumpal jadi meningkatkan tingkat gesekan yang ada di dalam mesin," tuturnya.













































