jabar.jpnn.com, GARUT - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut mengerahkan tim gabungan untuk menanggulangi daerah yang terdampak bencana banjir bandang di Kecamatan Banyuresmi dengan membersihkan lingkungan dan juga bantuan logistik untuk masyarakat.
"Tim BPBD Kabupaten Garut terus melakukan pemantauan perkembangan situasi di lapangan, pendataan, dan penanganan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Aah Anwar Saefuloh di Garut, Jumat (31/10).
Ia menuturkan hujan dengan intensitas tinggi pada Kamis (30/10) menyebabkan aliran air meluap, lalu menggenangi pemukiman rumah warga di Desa Sukalaksana dan Desa Sukaraja di Kecamatan Banyuresmi.
Beruntung peristiwa itu, kata dia, tidak menimbulkan korban jiwa, hanya menyisakan tumpukan sampah yang menyumbat aliran sungai dan juga lingkungan kotor akibat sisa lumpur banjir yang saat ini oleh petugas gabungan sedang dibersihkan.
"Unsur Forkopimcam Banyuresmi bersama perangkat desa dan masyarakat setempat berupaya melakukan pembersihan sampah di area jembatan yang tersumbat serta memastikan aliran Sungai Cibuyutan kembali lancar," katanya.
Selain itu pihaknya telah menyiapkan bantuan logistik untuk kebutuhan mendesak masyarakat yang terdampak, perlengkapan tidur, kemudian menurunkan alat berat untuk mempercepat pengangkutan lumpur maupun sampah.
Banjir bandang tersebut, kata dia, menyebabkan 60 rumah dan satu mushala terdampak di Kampung Babakan Wetan, kemudian 24 rumah dan masjid di Kampung Sarianteun, serta 13 rumah, satu masjid, dan fasilitas pendidikan SMPN 3 Banyuresmi di Kampung Lio, dan 24 rumah terendam di Kampung Cibuyutan.
"Kejadian ini menggenangi beberapa petak kebun dengan ketinggian sekitar 50 centimeter sampai dengan 100 centimeter," katanya.






































