jpnn.com - WASHINGTON - Chairman of the Joint Chiefs of Staff atau CJCS Jenderal Dan Caine mengungkap cara Amerika Serikat menyerang tiga situs utama nuklir Iran pada Minggu (22/6) waktu Iran.
Berikut di bawah ini poin-poin penjelasan Dan Caine seperti dirangkum dari Aljazeera.
- Formasi besar penyerangan terdiri dari tujuh pembom siluman B-2, masing-masing dengan dua awak, diluncurkan dari AS pada Jumat tengah malam sebagai bagian dari Midnight Hammer -nama operasi serangan AS ke Iran.
- Untuk mempertahankan kejutan taktis, kelompok umpan terbang ke barat di atas Pasifik, sementara kelompok penyerang utama menuju ke timur dengan komunikasi minimal selama penerbangan 18 jam.
- Pada pukul 5 sore atau 1:30 pagi waktu setempat, kapal selam AS di wilayah tersebut meluncurkan lebih dari dua lusin rudal Tomahawk, yang menyerang target infrastruktur permukaan di Isfahan.
- Pada pukul 6.40 sore atau 2.10 pagi waktu Iran, B-2 yang memimpin menjatuhkan dua GBU-57 Massive Ordnance Penetrators (MOP) di Fordow, diikuti oleh total 14 MOP yang dijatuhkan di Fordow dan Natanz.
- Ketiga lokasi nuklir—Fordow, Natanz, dan Isfahan—diserang antara pukul 6:40 sore dan 7:05 malam EST (1:30 pagi-2:10 pagi waktu setempat; 22:40-23:10 GMT).
- Gelombang terakhir rudal Tomahawk menghantam Isfahan terakhir untuk menjaga kejutan.
- Secara total, lebih dari 125 pesawat AS berpartisipasi, termasuk pesawat pengebom siluman, jet tempur, puluhan pesawat tanker, pesawat pengintai, dan kru pendukung.
"Pentagon menggambarkannya sebagai operasi tempur B-2 terbesar dalam sejarah AS dan misi B-2 terpanjang kedua yang pernah diterbangkan. Perlindungan pasukan (AS) di seluruh wilayah ditingkatkan untuk mengantisipasi potensi balasan," bunyi kupasan di Aljazeera. (*/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru: