jpnn.com, JAKARTA - Data menunjukkan 82% konsumen lokal mencari bisnis lewat Google, dan profil yang rapi bisa meningkatkan kepercayaan hingga 29% ke entitas bisnis.
Di Indonesia, GBP atau dahulu dikenal dengan Google My Business atau Google Bisnisku sudah jadi "pintu masuk" utama para pelanggan.
"Sayangnya, di balik kemudahan itu, ada banyak jebakan yang siap menanti," kata CTO Terralogiq, Farry Argoebie, Kamis (28/8).
Farry mencontohkan adanya oknum penipu yang mengaku sebagai pemilik bisnis, lalu mengganti nomor WhatsApp di profil Google Business dengan nomor palsu.
Info itu sulit dihapus dan butuh waktu lama untuk mengurusnya ke Google.
Tantangan lainnya yakni adanya serbuan ulasan negatif dari kompetitor atau orang jahil terus berdatangan, tetapi pemilik bisnis tidak bisa berbuat apa-apa.
Juga kejadian akun terkena suspend atau titik lokasi dihapus otomatis, karena algoritma Google menganggap adanya informasi yang duplikat atau tidak valid.
Melihat kondisi tersrbut, Terralogiq hadir dengan solusi andal yakni Google Business Profile Management pada platform cerdas Mapmaster.AI.