jpnn.com, JAKARTA - Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri menyebutkan kemerdekaan Palestina tidak bisa ditawar-tawar, karena hal demikian menjadi semangat yang tertuang dalam Dasasila Bandung hasil Konferensi Asia Afrika pada 1955.
Dia berkata demikian dalam seminar internasional bertajuk Commemorative Seminar of the 70th Anniversary of the 1955 Bandung Asian–African Conference: Bung Karno in a Global History di Blitar, Jawa Timur, Sabtu (1/11).
"Saya selalu mengatakan yang namanya Palestina merdeka itu yaitu berdaulat dan merdeka penuh. Jadi, bukan harus ada tawar menawar," kata Megawati, Sabtu.
Ketua Umum PDI Perjuangan itu mengatakan banyak negara yang merdeka setelah terbit Dasasila Bandung sebagai hasil KAA 1955.
Namun, kata Megawati, Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno selalu menyoroti makna hakiki dari kemerdekaan.
"Tentu sudah banyak yang merdeka, tetapi kemerdekaan yang hakiki yang diinginkan Bung Karno itu apakah betul telah terlaksana? Itu yang selalu saya gaungkan," ujarnya.
Megawati melanjutkan Bung Karno pada prinsipnya pemimpin yang selalu menentang segala bentuk penjajahan.
Dia kemudian mengungkit hasil pemikiran Bung Karno bersama para pendiri bangsa, yakni Pancasila yang memiliki sifat universal.








































