jpnn.com, MOROWALI - Bupati Morowali Iksan Baharudin Abdul Rauf terus berupaya menuntaskan persoalan kelistrikan di wilayahnya.
Setelah menormalkan pasokan listrik di Kecamatan Witaponda dan Bumi Raya, kini fokus diarahkan ke Kecamatan Bungku.
Alhasil, Pemkab Morowali meresmikan penyalaan pertama (energize) Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Kolonedale-Bungku dan Gardu Induk (GI) 150 kV Bungku oleh PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sulawesi melalui Unit Pelaksana Proyek Sulawesi Selatan.
Penyalaan infrastruktur itu menjadi tonggak sejarah karena merupakan sistem kelistrikan 150 kV pertama yang hadir di Kabupaten Morowali sejak Indonesia merdeka.
“Sudah lama masyarakat menunggu solusi atas keterbatasan daya listrik di Morowali. Kehadiran infrastruktur ini bukan hanya menjawab krisis, tapi juga membuka peluang investasi, meningkatkan UMKM, dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” ujar Iksan, pada Senin (7/6).
Proyek tersebur mencakup jaringan transmisi sepanjang 162,5 kilometer sirkit (kms) yang melintasi dua kabupaten, dengan 254 menara dan satu gardu induk berkapasitas 30 MVA.
Operasional GI Bungku diproyeksikan dapat menambah daya hingga kurang lebih 16,8 MW atau setara dengan 95.074 pelanggan baru. Operasional itu juga meningkatkan kualitas tegangan dari 18,37 kV menjadi 20,3 kV.
Tak hanya menjadi solusi atas krisis listrik yang bertahun-tahun melanda Morowali, infrastruktur itu juga menjadi bagian dari program nasional de-dieselisasi, yakni penggantian pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang boros bahan bakar dan biaya.