jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Pemerintah Kabupaten Bantul mengeruk sedimentasi di aliran Sungai Triwuhadi, Kelurahan Poncosari, Srandakan, untuk menambah kapasitas sungai dan mendukung irigasi lahan pertanian seluas sekitar 200 hektare di wilayah tersebut.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mereka ingin memastikan kebutuhan air bagi tujuh kelompok tani di Poncosari dapat terpenuhi sehingga produktivitas pertanian meningkat dan risiko gagal panen akibat kekurangan air dapat ditekan.
Pengerukan sedimentasi ini merupakan hasil fasilitasi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), menyusul kunjungan Menteri Pertanian ke Poncosari beberapa waktu lalu.
Kementan juga telah menyalurkan bantuan berupa benih unggul, alat mesin pertanian, dan pompa air, yang telah dimanfaatkan optimal oleh para petani untuk menekan biaya produksi dan meningkatkan efisiensi tanam hingga panen.
“Dengan pengangkatan sedimentasi ini, kapasitas sungai akan makin besar dan mampu mengaliri lahan pertanian yang selama ini terkendala pendangkalan. Kami optimistis, pertanian padi, jagung, dan palawija di Poncosari akan makin berkembang,” ujar Bupati Halim usai meninjau lokasi pengerukan, Minggu (15/6).
Selain itu, pemerintah juga memastikan stabilitas harga hasil panen seperti padi dan jagung melalui kerjasama dengan Bulog sehingga petani mendapat kepastian harga jual yang layak.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat mendorong Poncosari menjadi sentra ketahanan pangan baru di Bantul dengan target panen padi hingga tiga kali setahun pada lahan 200 hektare yang sebelumnya hanya mampu panen sekali akibat kendala banjir dan irigasi.
Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sarikismo, Sarjiyo, menyambut baik bantuan dan perhatian pemerintah.