jpnn.com, JAKARTA - Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan serta menghambat perkembangan motorik dan kognitif anak di masa pertumbuhannya.
Oleh karena itu, zat besi merupakan mineral yang sangat penting bagi anak.
Dokter spesialis anak dr. Kurniawan Satria Denta, Sp.A menjelaskan zat besi memiliki fungsi dalam pembentukan hemoglobin untuk mengangkut oksigen dalam darah yang sangat dibutuhkan di masa tumbuh kembang anak.
“Oksigen itu akan bersirkulasi ke seluruh tubuh anak sebagai salah satu sumber energi. Anak kan bertumbuh berkembang butuh banyak energi dan butuh banyak oksigen,” kata dr. Denta Selasa (29/4).
Dokter Denta menjelaskan sumber pemenuhan kebutuhan zat besi dapat diperoleh melalui berbagai sayur-sayuran, misalnya bayam atau brokoli.
Meski begitu, sayuran saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan zat besi pada anak. Brokoli misalnya, setiap 100 gr nya hanya mengandung 0,7 mg zat besi.
Padahal, kebutuhan zat besi pada anak sangat besar. Pada usia 1-3 tahun saja, kebutuhan zat besi pada anak mencapai 7 mg zat besi per hari. Sementara, rata-rata dalam satu kali konsumsi anak biasanya hanya menghabiskan 100 - 200 gram brokoli.
Oleh karena itu, diperlukan asupan lainnya untuk memenuhi kebutuhan zat besi. Salah satunya adalah berbagai pangan terfortifikasi seperti susu pertumbuhan.