jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menerima penghargaan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) atas capaian sebagai provinsi dengan intervensi spesifik penurunan stunting terbaik kategori Regional I.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin kepada Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2025 di Auditorium Kemenkes, Jakarta, pada Rabu (12/11/2025).
Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024, prevalensi stunting di Jawa Tengah tercatat sebesar 17,1 persen, lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional yang berada di angka 19,8 persen.
Capaian tersebut menjadi bukti efektivitas berbagai program intervensi yang dijalankan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng).
Beberapa langkah strategis yang dilakukan antara lain skrining anemia pada remaja putri, pemberian tablet tambah darah bagi remaja dan ibu hamil, pemeriksaan kehamilan (ANC), pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dengan kekurangan energi kronis (KEK), serta pemantauan pertumbuhan balita secara berkala.
Sekda Jawa Tengah Sumarno menyampaikan apresiasi atas penghargaan yang diberikan Kemenkes. Ia menegaskan bahwa keberhasilan tersebut merupakan hasil kerja kolaboratif lintas sektor, termasuk pemerintah kabupaten/kota, tenaga kesehatan, dan kader posyandu.
“Penghargaan ini menjadi penyemangat bagi seluruh pihak untuk terus memperkuat upaya percepatan penurunan stunting di Jawa Tengah,” ujar Sumarno.
Dalam sambutannya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa prevalensi stunting nasional saat ini berada di angka 19,8 persen. Pemerintah menargetkan penurunan angka tersebut menjadi 14,2 persen pada 2029 dan mencapai 5 persen pada 2045.






































